Dr. Pathurrahman: Stunting Bukan Hanya Urusan Ahli Gizi


Lombok Timur - Kepala Dinas Kesehatan Lombok Timur, Dr. Pathurrahman menjadi pemateri dalam seminar Pelatihan Tata Laksana Cegah Stunting. Kegiatan yang dilaksanakan, Sabtu (21/12/2024) tersebut dihadiri oleh 50 dokter umum. Tujuan untuk memberikan tambahan pengetahuan kepada dokter terkait stunting.

Pathurrahman menuturkan konsep pengendalian stunting di Lombok beserta intervensi yang dilakukan untuk menekan angka stunting. Menurutnya, kerjasama multipihak mutlak dilakukan untuk menekan jumlah penderita stunting.

"Stunting bukan hanya urusan profesi gizi. Dokter anak, dokter umum, sanitarian, gizi dan nakes lainnya harus bersama-sama menyelesaikan ini," ujarnya.

"Paparan konsep yang saya sampaikan, salah satu penyebab stunting itu adalah asupan makanan dan kejadian penyakit. Di kejadian penyakit itulah dokter umum, spesialis anak, sanitarian, ahli gizi dan sebagainya harus banyak berperan," rincinya lebih lanjut.

Penanganan stunting tidak dapat dilakukan hanya dengan melihat satu variabel. Contohnya, penanganan stunting yang dilakukan hanya dengan melibatkan profesi gizi.

Di Lombok Timur, penanganan stunting mengedepankan referensi pengetahuan yang luas. Sehingga target yang ditetapkan bisa terukur.

Salah satu temuan dari beberapa penelitian menyebutkan penangan stunting harus dilaksanakan secara konvergensi antara intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif. Intervensi gizi spesifik ialah pemenuhan kebutuhan asupan gizi yang kurang. Sedangkan intervensi gizi sensitif menjaga agar makanan yang masuk ke dalam tubuh tidak menyebabkan penyakit.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.