Seminar Hardiknas Bertaraf Internasional, IAIH Bahas Transformasi Pendidikan Islam di Era Digital
Lombok Timur - Dalam rangka menyambut Hari Pendidikan Nasional, BEM Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Hamzanwadi Pancor menyelenggarakan Seminar Internasional dengan tema “Transformasi Pendidikan Islam di Era Digital Menuju Sumber Daya Manusia yang Berkarakter Maju di Asia Tenggara”.
Sebagai kegiatan akademik bertaraf internasional IAIH mengundang dua pembicara dari luar negeri yaitu Prof. Madya Dr. Mokmin Basri dan Dr. TGH Husen Bin Haji Yusuf Malee, masing-masing dari Fakultas Multimedia Creative dan Komputer, University Islam Selangor, dan Mudir Ma’had Darul Muslim Witya Nasa Mayo, Pattani Thailand.
Dalam sambutanya dan sekaligus secara resmi membuka acara ini, Dekan Fakultas Tarbiyah, Dr. Idawati, M. Pd, menyampaikan beberapa poin penting terkait dengan tantangan dan peluang Dunia Pendidikan Islam di Asia Tenggara dalam merespon Teknologi Informasi di Era Digital ini. Diantaranya, fenomena tantangan ganda yang dihadapi yaitu antara Tradisi dan Modernitas.
"Pertanyaan penting yang diajukan adalah bagaimana Pendidikan Islam dapat mempertahankan inti etikanya (core ethics), sambil memanfaatkan kemajuan digital untuk memberdayakan generasi berikutnya? Jawabannya bukan terletak pada penolakan teknologi atau adopsi teknologi secara mutlak, tetapi pada integrasi strategis," jelas Idawati.
Sementara dalam paparannya sebagai keynote speaker, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Hubungan Masyarakat, Dr. H. Abdul Hayyi Akrom, M. Pd memaparkan transformasi dan dinamika kelembagaan Pendidikan Islam dalam konteks sejarahnya yang panjang, mulai system halaqah, maqalah, sekolah kedai buku, salon sastra, madrasah, dan kulliyah (college).
Sedangkan Dr. TGH Husen Bin Haji Yusuf Malee menyampaikan pengalaman penyelenggaraan Pendidikan Islam di wilayah Pattani, Thailand. Selaku praktisi Pendidikan Islam di Thailand, beliau menekankan core/inti dari peneyelenggaraan Pendidikan Islam dalam seluruh tingkatannya yang focus pada bidang Tauhid, Akhlak dan al-Qur’an dan Hadith.
Prof. Madya Dr. Mokmin Basri lebih menfokuskan diri pada pengalaman perkembangan teknologi informasi di Malaysia. Sebagai profesional di bidang Teknologi Informasi, dia menekankan fenomena transformasi perilaku dan pola pikir Gen-Z dalam proses pembelajaran.
"Pemerintah Malaysia menyediakan infrastruktur seluas-luasnya untuk penegembangan devices yang memunkingkan peningkatan kulaitas Pendidikan di Malaysia," tuturnya.
Kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk memberikan pengalaman akademik mahasiswa untuk berinteraksi dengan narasumber yang expert di bidang Teknologi Informasi yang menjadi tantangan dan peluang bagi Pendidikan Islam. Dari pemaparan para pembicara, mahasiswa banyak mendapatkan wawasan sebagai Gen-Z mengeksplore dan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dalam meningkatkan skill akademik maupun non-akademik mereka.
Post a Comment