Inilah Langkah Strategis Bupati Lombok Timur dalam Pengelolaan Kawasan Ekas


LOMBOK TIMUR - Dalam upaya merumuskan langkah strategis pengelolaan kawasan wisata Ekas, Bupati Lombok Timur, Haerul Warisin, menggelar pertemuan bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan seluruh pelaku wisata pada Jumat (27/6/2025). Pertemuan tersebut juga dihadiri para kepala desa di kawasan pesisir selatan Lombok Timur


Bupati menegaskan, keterlibatan berbagai pihak, termasuk ahli hukum dan Forkopimda, merupakan bentuk komitmennya agar kebijakan yang diambil bersifat inklusif, dan tidak sepihak.


"Saya undang ahli hukum, Forkopimda, supaya saya tidak dikatakan mau-maunya sendiri untuk membuat aturan ini," ujar Bupati.


Meski belum mengarah pada pembentukan peraturan daerah (Perda) baru, Bupati menyatakan akan segera berkoordinasi dengan Ketua DPRD untuk mendorong penurunan Perda Provinsi NTB Nomor 12 Tahun 2017 agar menjadi Perda Kabupaten Lombok Timur. Ia pun menegaskan belum menerapkan pengutan apapun dalam pengelolaan kawasan Ekas sebelum adanya penyedia jasa teknis.


"Kalau sudah membuat pos, kemudian pelayanan-pelayanan ada pemanfaatannya untuk pelaku surfing, baru kami lakukan penarikan retribusi, walaupun kecil,” jelasnya.


Retribusi yang dimaksud, kata Bupati, hanya sekitar Rp 25 ribu, dan nantinya akan dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).


Pos pelayanan tersebut akan menjadi titik pelaporan dan tempat wisatawan menunggu sebelum menuju lokasi surfing. Bupati juga menegaskan tidak ada larangan bagi wisatawan untuk datang.


“Kami tidak melarang orang datang. Terlalu bodoh seorang Bupati melarang tamu datang. Tamu adalah raja,” tegasnya.


Ia menjelaskan skema baru yang akan diterapkan, yakni perahu yang membawa wisatawan dari luar akan menepi di Ekas dan menurunkan penumpangnya. Selanjutnya, wisatawan akan diantar ke lokasi surfing menggunakan perahu nelayan lokal dengan tarif sekitar Rp 50 ribu.


Skema ini diharapkan memberikan dampak ekonomi langsung bagi pelaku wisata setempat.


“Sambil menunggu, wisatawan bisa belanja atau sekadar mengetahui kondisi alam kita,” tambahnya.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.