Bakso dan Keris di Luncurkan untuk Perkuat Penanganan Stunting di Lombok Timur


LOMBOK TIMUR - Pemerintah Kabupaten Lombok Timur terus berinovasi untuk percepatan penurunan stunting. Dua diantara upaya tersebut adalah dengan diluncurkannya aplikasi Buat Administrasi Kependudukan Secara Online (BAKSO), dan program Kelas Keluarga Risiko Stunting (Keris).

Peluncuran dua progam ini dilaksanakan Rabu (9/8/2023) bertempat Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Lombok Timur. Kegiatan ini langsung dihadiri oleh Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo yang tengah melakukan kunjungan kerja ke Lombok Timur.

Sekretaris Daerah (Sekda) Lombok Timur, HM Juaini Taofik dalam laporannya menyampaikan program tersebut merupakan bagian dari intervensi sensitif maupun spesifik penanganan stunting. Program Keris sudah dimulai pada Posyandu yang ada di tingkat dusun.

"Pentingnya manajemen data stunting yang tidak hanya by name by address, melainkan ditambah pula dengan nomer identitas kependudukan (NIK). Kami berharap kedua program ini disosialisasikan oleh seluruh lapisan masyarakat," ujar Sekda.

Sementara itu, Bupati Lombok Timur, HM Sukiman Azmy dalam sambutannya mengapresiasi kerja keras semua pihak dalam penurunan stunting. Menurunnya kasus stunting di Lombok Timur juga disebut sebagai perwujudan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Kepala BKKBN Hasto Wardoyo pada giliran menyampaikan sambutan mengapresiasi inovasi yang  dilakukan Lombok Timur melalui BAKSO dan Keris yang disebutnya sebagai bagian dari pilar strategi nasional percepatan penurunan stunting. Ia pada kesempatan tersebut juga menguatkan informasi pentingnya peran keluarga dalam upaya meningkatkan kualitas SDM demi kemajuan bangsa.

Usai peluncuran dilakukan penandatanganan MoU kolaborasi program percepatan penurunan stunting antara DP3AKB dan Dukcapil.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.