Pj Bupati Lombok Timur Sebut Guru Profesi yang Memiliki Tingkat Stres Paling Tinggi

 

Lombok Timur - Pj. Bupati Lombok Timur H. Muhammad Juaini Taofik bertindak sebagai Inspektur pada upacara Peringatan Hari Guru Nasional ke – 78 tingkat Kabupaten Lombok Timur yang dilaksanakan Senin (27/11) di lapangan Gotong Royong Masbagik.

Membacakan amanat Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim Pj. Bupati  berharap semua pendidik terus bergerak mewujudkan Merdeka Belajar.

Merdeka belajar sejak diluncurkan terus menunjukkan kemajuan. Tahun pertama Merdeka Belajar telah melakukan penghapusan ujian nasional dengan memberi kepercayaan kepada guru untuk menilai hasil belajar muridnya. Kemudian diterapkan pula asesmen nasional dengan tujuan menciptakan lingkungan belajar yang aman, inklusif, dan menyenangkan, “Lingkungan belajar yang menumbuhkan kemampuan literasi dan numerasi serta karakter murid,” katanya.

Selanjutnya, ruang untuk belajar dan berbagi antara sesama guru juga kini semakin luas dengan adanya platform Merdeka Mengajar, sehingga jutaan guru di seluruh Indonesia bisa saling terhubung, saling belajar dan menginspirasi satu sama lain. Terobosan besar juga dihadirkan dengan meluncurkan Pendidikan Guru Penggerak. Program tersebut berbeda dari pelatihan guru yang sudah ada sebelumnya, karena bertujuan mendorong lahirnya generasi guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah yang mampu memimpin perubahan nyata.

Usai menyampaikan sambutan Menteri, Penjabat Bupati menambahkan bahwa dari banyak profesi di dunia ini, yang memiliki tingkat stres paling tinggi adalah profesi guru. Perilaku siswa-siswi atau anak didik sebagai pencetus dinilai menjadi tantangan luar biasa bagi para guru, mengingat guru tidak hanya sebagai pengajar di dalam kelas melainkan juga sebagai pendidik, pelatih, bahkan motivator.

Di lain pihak ia memuji tingkat adaptasi guru terhadap penguasaan teknologi, “Artinya, program belajar di Lombok Timur sudah terlaksana dengan kemajuan teknologi informasi,” katanya. Untuk itu Ia berharap agar bahu-membahu meningkatkan angka lama sekolah, rata-rata lama sekolah, dan harapan lama sekolah, di daerah ini. Terlebih kebutuhan guru ASN PPPK di Lombok Timur segera tercapai.

Pada upacara tersebut diserahkan penghargaan Setya Lencana kepada guru-guru yang telah mengabdi selama 20 tahun, penyerahan piagam penghargaan kepada pengurus cabang PGRI berprestasi. Selain itu diserahkan pula bantuan kemanusiaan untuk Palestina dari satuan pendidikan SD dan SMP se-Kabupaten Lombok Timur oleh Pj. Bupati kepada Baznas.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.