Disebut Sebagai Rasionalisasi, Dua Bulan Honor GTT Dibayarkan Awal Tahun 2024

 

Lombok Timur - Menyikapi kisruh keluhan guru tidak tetap (GTT) terkait pemotongan honor, Penjabat (Pj) Bupati Lombok Timur, HM Juaini Taofik langsung menggelar rapat terbatas. Rapat bertempat di ruang kerja Pj Bupati, Selasa (12/12) yang menghadirkan Pj. Sekretaris Daerah, Asisten Bidang Administrasi Umum, dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) bersama jajarannya.

Juaini Taofik menegaskan bahwa Pemerintah tidak akan mengurangi jumlah standar yang seharusnya diterima para GTT tersebut. “Bukan soal besar kecilnya, tetapi sebagai bentuk penghargaan kepada para GTT yang membantu proses belajar mengajar di sekolah, itu tidak boleh dikurangi,” jelasnya.

Akan tetapi honor GTT yang bersumber dari dana APBD ini akan dibayarkan selama tiga bulan terlebih dahulu, untuk kemudian sisanya sebanyak dua bulan akan dibayarakan awal tahun  melalui APBD 2024.

“Terima dulu honor tiga bulan, tetapi honor yang dua bulan akan kami bayarkan di awal tahun 2024,” pesannya. Ia meminta persoalan tersebut dapat segera dituntaskan.

Dijelaskan Kepala Dinas Dikbud, Izzuddin, tahun 2023 Diikbud Lotim mengalokasikan Rp.12.271 miliar lebih melalui dana APBD untuk membayar honor 1.699 GTT dan 1.001 insentif sekolah swasta. Akan tetapi ada perubahan status (migrasi) sekolah swasta (TK) menjadi sekolah negeri dan sekolah yang dana BOSnya di bawah Rp. 50 juta yang harus dibayarkan, atau terdapat penambahan mencapai 642 orang sehingga terdapat kekurangan sebesar Rp. 1,2 miliar.

Hal itulah yang menjadi alasan dilakukannya rasionalisasi terhadap honor GTT. Namun sesuai hasil rapat, ia berkomitmen untuk segera menuntaskan pembayaran sesuai standar dan jumlah yang telah ditetapkan.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.