Pose Salam Genre Dipelintir Dukung Pasangan Capres, Kadis DP3AKB Lotim Klarifikasi


Lombok Timur - Pemberitaan di beberapa media online memelintir pose salam Genre (Generasi Berencana) yang kerap digunakan untuk mengkampanyekan pencegahan pernikahan dini menjadi dukungan untuk Capres-Cawapres nomer 3. Padahal pose salam Genre ini sangat berbeda dengan pose salam 3 jari yang digunakan dalam kampanye pemenangan Ganjar-Mahfud.

Salam Genre ini posenya dengan mengangkat 3 jari kelingking, jari manis, dan jari tengah lalu membentuk huruf O dengan jari telunjuk dan jempol. Sementara pose 3 jari Ganjar-Mahfud dengan mengangkat dan merapatkan jari manis, jari tengah dan telunjuk.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana, H. Ahmat, memberikan klarifikasi terhadap berita tersebut. Ia mengatakan bahwa foto dengan jari tiga itu diambil jauh hari sebelum penetapan pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden.

Ditemui di kantornya, Senin (15/1) kemarin, H. Ahmat mengatakan simbol jari tiga tersebut merupakan simbol salam genre (Generasi Berencana) yang sudah berlaku sejak lama. Dan telah baku digunakan dalam kampanye pencegahan pernikahan anak.

"Tidak ada kaitannya dengan simbol tiga jari salah satu pasangan calon Presiden Wakil Presiden," kata Ahmat.

Dijelaskan, pose bersama dengan menunjukkan simbol Genre itu dilakukan pada tanggal 7 November 2023. Waktu itu, merupakan kegiatan sosialisasi program generasi berencana lewat salah satu radio swasta di Selong. Sementara pengambilan nomor urut pasangan calon sepekan setelahnya. Tidak diketahui sama sekali simbol tiga jari itu akan menunjuk pada salah satu paslon Capres dan Cawapres. "Karena memang tidak ada kaitannya," ungkapnya.

Dikatakan pula, simbol tiga jari simbol salam genre ini berbeda bentuknya dengan tiga jari tanda nomor urut yang dimiliki salah satu Paslon. Sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), H. Ahmat tegaskan dirinya tetap menjaga netralitasnya.

Ditambahkan, ketika sudah ada nomor urut dan kampanye berlangsung semua simbol-simbol yang memiliki kesamaan dengan pasangan calon sudah dilarang untuk digunakan. Kadis DP3AKB Lotim ini pun tegaskan, semua  kegiatan-kegiatan sosialisasi yang dilakukan tidak boleh lagi berpose dengan menunjukkan jari yang memiliki kesamaan dengan identitas salah satu pasangan calon. Meski pun simbol Genre itu sama sekali tak ada kesamaan dengan simbol salah satu Paslon, namun tetap dilarang digunakan.

Berdasarkan penelusuran media ini juga menemukan fakta bahwa foto itu dikaburkan dengan memotongnya dengan menghilangkan salah satu penyiar radio yang merupakan wartawan senior Lombok Timur. Pose bersama ini dilakukan setelah selesai mengisi acara podcast di stasiun radio tersebut.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.