Gerakan Aktifkan Posyandu, Dinkes Lotim Perkuat Validitas Data Tumbuh Kembang Anak
Lombok Timur - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lombok Timur terus mendorong optimalisasi peran posyandu melalui gerakan aktivasi yang tengah digencarkan. Gerakan ini tidak hanya bersifat formalitas, melainkan langkah strategis dalam memperoleh data pertumbuhan anak yang akurat, terutama untuk mendeteksi risiko stunting, wasting, serta masalah gizi lainnya sejak dini.
Kepala Dinkes Lombok Timur, Pathurrahman, menegaskan bahwa posyandu berfungsi sebagai fondasi utama dalam pengumpulan data terkait kesehatan anak. Melalui pemeriksaan sederhana seperti pengukuran berat dan panjang badan, potensi gangguan pertumbuhan dapat dikenali lebih cepat.
“Proses pengukuran adalah bagian paling krusial. Ketepatan metode dan kelayakan alat ukur menjadi penentu validitas data yang dikumpulkan,” ujar Pathurrahman saat melakukan monitoring posyandu di Desa Korleko Selatan, Kecamatan Labuhan Haji, Rabu (18/6).
Ia menyoroti pentingnya ketelitian kader posyandu, khususnya dalam menimbang balita. Salah satu kesalahan umum, katanya, adalah masih menimbang anak dengan mengenakan pakaian lengkap atau popok, yang bisa memberikan hasil berat badan yang tidak akurat.
“Popok, baju, atau sandal bisa menambah beban 2 sampai 3 gram. Ini mungkin tampak kecil, tapi bisa berdampak pada pembacaan data gizi anak,” jelasnya.
Pathurrahman menambahkan bahwa perkembangan berat badan harus dianalisis dari waktu ke waktu. Misalnya, jika bulan ini berat anak tercatat 12 kilogram, maka perbandingan dengan bulan lalu penting dilakukan. Penurunan atau stagnasi berat badan bisa menjadi tanda awal anak mengalami gangguan pertumbuhan seperti stunting.
“Saya tidak bermaksud menyalahkan, tapi mari kita lebih cermat. Data yang baik akan membantu kita mencegah kondisi serius sejak dini,” tutupnya.
Post a Comment