Bupati Lombok Timur Sebut Masih Banyak Rentenir Berkedok Koperasi
LOMBOK TIMUR - Bupati Lombok Timur, Hairul Warisin, menyoroti masih adanya koperasi yang beroperasi seperti rentenir. Ia menyebut, sejumlah koperasi simpan pinjam justru membebankan bunga tinggi kepada anggotanya.
Hal itu disampaikan Hairul saat menghadiri peringatan Hari Koperasi di Pendopo pada Senin (21/7/2025).
“Sudah ada laporan yang masuk ke saya. Ada koperasi yang meminjamkan Rp1 juta tapi harus dikembalikan Rp1,2 juta. Itu jelas bukan koperasi, tapi rentenir berkedok koperasi,” tegasnya.
Bupati berjanji akan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke koperasi-koperasi yang masih menjalankan praktik tersebut. “Saya wajib sidak, hanya saja memang belum sempat turun langsung,” tambahnya.
Ia juga mengingatkan Koperasi Desa Merah Putih agar tidak terjebak dalam praktik serupa. Menurutnya, koperasi harus lebih kreatif mencari bidang usaha yang sehat dan produktif. Salah satunya dengan memanfaatkan peluang dari program makan bergizi gratis (MBG), di mana koperasi bisa berperan sebagai pemasok bahan makanan.
“Selama ini kebutuhan banyak diambil dari luar. Seharusnya koperasi bisa masuk untuk memenuhi kebutuhan dapur MBG,” jelas Hairul.
Namun demikian, ia menekankan agar koperasi tidak terlalu bergantung pada program pemerintah. Bupati mencontohkan pengalaman Koperasi Unit Desa (KUD) yang dulu banyak gulung tikar karena ketergantungan.
“Sekarang koperasi juga bisa mendapatkan dukungan modal dari Himbara. Tinggal bagaimana pengurus menjalankan usaha sesuai prinsip koperasi,” katanya.
Lebih jauh, ia meminta pengurus Koperasi Desa Merah Putih untuk memperluas jumlah anggota agar modal usaha semakin kuat. Tak lupa, setiap anggota juga diingatkan pentingnya memiliki perlindungan sosial ketenagakerjaan.




Post a Comment