Berikut daftar Bantahan WBS Kosmetik, Salah Satunya Terkait Jenis Produk Bermerkuri

 


Lombok Timur - Pada konfrensi pers yang digelar Kamis, (7/8/2025), Direktur WBS Kosmetik, Ali Nusantara menyampaikan sejumlah poin klarifikasi terhadap isu yang beredar di masyarakat. Berikut sejumlah tanggapan yang disampaikan Ali Nusantara:


1. Menarik produk bermerkuri

Ali menuturkan pihaknya sudah menarik produknya yang dinyatakan mengandung merkuri oleh BPOM. Adapun bagi konsumen maupun reseler yang masih menyimpan produk tersebut, diminta untuk langsung mengembalikannya ke kantor WBS.
"Kami langsung diminta untuk menarik produk sesuai dengan prosedur dari BPOM," tutur Ali.


2. Produk bermerkuri bukan murni kesalahan WBS

Ali menyebut produk WBS handbody lotion merupakan hasil kerjasama antara WBS dan PT Amanah selaku produsen. WBS kemudian memasarkan buatan PT. Amanah tersebut dengan merk WBS. Atau dalam bahasa bisnisnya disebut maklon.

Maklon adalah jasa produksi suatu produk yang dilakukan oleh pihak ketiga atau perusahaan lain atas permintaan dan spesifikasi dari pemilik merek.

"WBS ini bukan produsen, kita tidak produksi di Lombok. Kita dalam hal ini distributor yang melakukan maklon kepada pabrik lain. Kalau memproduksi, belum bisa kita ke arah sana. Produsennya, PT. Amanah di Makasar," terangnya.


3. Pengujian BPOM sebelum diedarkan

Ali mengatakan pihaknya telah meminta pengujian BPOM sebelum produk tersebut diedarkan. Hasilnya, BPOM menyatakan produk body lotion tersebut layak edar.


4. Ketahuan Produk bermerkuri setelah mengajukan uji BPOM

Ali menyebut pihak WBS berupaya memastikan produk yang dipasarkan tidak mengandung bahan-bahan berbahaya dengan mengajukan pengujian berkala. Ia mengaku rutin meminta dilakukan pengujian oleh BPOM karena memyadari betul produk kosmetik merupakan bisnis yang rentan.

"Saya punya orangtua yang meminta saya untuk menguji BPOM produk kami setiap tiga bulan. Kami minta BPOM untuk melakukan pengujian. Sekitar bulan maret, BPOM datang ke gudang kami. Singkatnya, dari hasil pengujian, ditemukanlah body lotion yang mengandung merkuri," sebutnya.


5. Penarikan dan pemusahan produk

Dari hasil pengujian yang dilakukan BPOM, pada tanggal 1 Agustus, BPOM mengeluarkan rilis terkait produk kosmetik bermerkuri. Salah satu yang dinyatakan mengandung merkuri yakni produk Body Lotion WBS Kosmetik.

Setelah rilis tersebut dipublikasikan, BPOM segera memerintahkan WBS untuk melakukan pemusnahan produk. Produk yang sebelumnya telah ditarik dari peredaran oleh WBS, inilah yang dikumpulkan untuk dilakukan pemusnahan.

"Tanggal 1 Agustus keluar berita produk kami yang mengandung merkuri. Pemusnahan kemudian dilakukan tanggal 4 Agustus sesuai arahan BPOM," tuturnya.


5. Tiga produk WBS dinyatakan mengandung merkuri

Ali menuturkan berdasarkan pengujian yang dilakukan BPOM, ada 3 jenis produk yang dinyatakan mengandung merkuri, yakni body lotion, serum, dan night cream.
"Untuk yang mengandung merkuri itu ada body lotion, kemudian ada serum, dan ada night cream," sebutnya.


6. WBS Kosmetik merupakan binaan BPOM

Ali mengungkapkan jika seluruh tahapan dalam penarikan dan pemusnahan produk, sesuai perintah dan prosedur dari BPOM.
"Kami ada grup whatsapp dengan BPOM karena kami juga binaan BPOM," ucapnya.


7. Konsekuensi Hukum

Aparat Penegak Hukum (APH) telah melakukan tindakan hukum terhadap pihak WBS Kosmetik. Pemeriksaan ini menghasilkan putusan bahwa WBS diberikan sanksi tegas berupa sanksi administratif penarikan dan pemusnahan barang.

"Kami sempat di BAP, menjalani prosedur dari BPOM. Kami selalu kooperatif karena tidak mau ada kesalahan," tuturnya.

"Tanggal 3 Juni 2025, keluarlah hasil WBS Kosmetik dinyatakan mendapat sanksi tegas, berupa sanksi administrasi penarikan dan pemusnahan barang," lanjutnya.

Sementara produsen body lotion yakni PT. Amanah disebutnya telah ditetapkan sebagai tersangka.


8. WBS siap bertanggungjawab

Pihaknya berjanji akan bertanggungjawab atas kerugian yang dialami konsumen dan reseller. Ia pun meminta maaf kepada masyarakat dan berharap agar masalah ini tidak terus menerus menjadi polemik berkepanjangan. Terlebih banyak karyawan dan reseller yang mencari nafkah dari WBS Kosmetik.

"Semoga masyarakat juga bisa memaafkan kami kalau ada khilaf. Kalau ada korban, kami siap memberikan pertanggungjawaban," tandasnya.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.