Di Tengah Pangkas Anggaran, Lotim Genjot Digitalisasi Demi Efisiensi
Di tengah tekanan anggaran daerah yang dipangkas hingga Rp 300 miliar, Pemerintah Kabupaten Lombok Timur justru menunjukkan keberpihakannya pada transformasi digital. Bupati H. Haerul Warisin menegaskan, langkah ini bukan pilihan, melainkan keharusan yang harus diiringi penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mencapai efisiensi.
Hal tersebut ditegaskannya saat memimpin High Level Meeting (HLM) dan Capacity Building TP2DD, Selasa (7/10). Menurut Bupati, transaksi non-tunai adalah kunci utama. "Ini akan memberikan kita akuntabilitas yang memadai dan efisiensi. Sistem ini mencegah potensi penyalahgunaan dan menjaga inklusi keuangan," jelasnya, sembari mencontohkan penerapan yang sudah mulai dilakukan pada penagihan pajak dan retribusi.
Keberhasilan kolektif ini membuat Lombok Timur masuk dalam nominasi penghargaan TP2DD dan TPAKD tingkat nasional, sebuah pencapaian yang membanggakan di tengah tantangan fiskal. "Keberhasilan ini atas dukungan semuanya. Kita harus berbangga," ucap Bupati.
Sementara itu, Ketua TP2DD Lombok Timur H. Muhammad Juaini Taofik menambahkan bahwa digitalisasi bukan sekadar tren, melainkan kebutuhan mendasar untuk memperkuat transparansi. Ia menyoroti capaian seperti adopsi QRIS dan Virtual Account di pasar-pasar rakyat, serta meningkatnya kesadaran masyarakat membayar pajak secara digital.
Meski demikian, ia mengakui rendahnya literasi digital masyarakat masih menjadi tantangan utama yang memerlukan sinergi semua pihak. Dengan komitmen yang kuat, digitalisasi diharapkan menjadi pilar utama mewujudkan visi Lotim yang "Sejahtera, Maju, Adil, Religius, dan Transparan".





Post a Comment