BRI Peduli Berdayakan Purna PMI Lombok Timur Lewat Pelatihan Kerajinan Bambu

 

Lombok Timur - Sebagai wujud dukungan terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) No. 10 tentang pengurangan kesenjangan, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk melalui program BRI Peduli kembali menunjukkan komitmennya dalam memberdayakan masyarakat. Kali ini, lewat kegiatan Program TJSL (Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan), BRI menyelenggarakan pelatihan khusus bagi purna Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Peraja Coffee & Bungalow, Loyok, Lombok Timur, pada 23–24 September 2025.

Pelatihan ini dirancang untuk membekali para purna PMI dengan keterampilan dan wawasan praktis agar mampu mandiri secara ekonomi setelah kembali ke tanah air. Kegiatan dilaksanakan langsung oleh Tim Corporate Secretary CSR Department Kantor Pusat BRI, dengan menghadirkan narasumber berpengalaman di bidang keterampilan, kewirausahaan, serta strategi pemasaran.

Pimpinan BRI Cabang Selong, Allan Arya Utama, menjelaskan bahwa Lombok Timur dipilih karena wilayah ini dikenal sebagai salah satu sentra pengrajin anyaman bambu yang potensial. Namun, beberapa tahun terakhir, para perajin menghadapi tantangan, terutama dalam hal pemasaran, ketersediaan bahan baku, dan persaingan dengan produk modern.

“Melalui program ini, kami ingin membantu para purna PMI mengembangkan potensi lokal yang ada, khususnya kerajinan bambu, dengan sentuhan inovasi desain dan pendekatan pemasaran yang lebih modern,” ungkap Allan.

Ia juga menambahkan, pelatihan ini tidak hanya menekankan aspek teknis, tetapi juga membangun semangat kewirausahaan dan kreativitas peserta. Diharapkan mereka mampu menciptakan produk bernilai tambah, baik secara mandiri maupun melalui kolaborasi dengan pelaku UMKM setempat.

Dengan terlaksananya program ini, BRI berharap para purna PMI di Lombok Timur dapat menjadi motor penggerak ekonomi daerah sekaligus contoh nyata bahwa kepulangan dari luar negeri bukan akhir dari perjuangan, melainkan awal dari perjalanan menuju kemandirian ekonomi yang berkelanjutan. (*)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.