Dinkes Lombok Timur Gencarkan Gerakan Cegah Stunting di Kelurahan Pancor
Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur menggelar kegiatan Gerakan Cegah Stunting yang berlangsung di Kelurahan Pancor, Sabtu (15/11/2025). Kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya memperkuat sinergi seluruh pihak dalam penanggulangan stunting di wilayah Lombok Timur.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Lombok Timur, Lalu Aries Fahrozi, menjelaskan bahwa berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) periode 2022-2024, angka stunting mengalami kenaikan dari 27,5 persen menjadi 33 persen. Sementara itu, data yang tercatat dalam Aplikasi Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) menunjukkan prevalensi stunting di Lombok Timur masih berada di bawah 16 persen.
Meski terdapat selisih angka antara data SSGI dan e-PPGBM, Aries menegaskan bahwa upaya pencegahan stunting harus terus digencarkan. Langkah tersebut dinilai penting demi menciptakan generasi masa depan yang sehat dan berkualitas.
Kesungguhan Pemerintah Kabupaten Lombok Timur dalam menangani stunting juga mendapat pengakuan dari pemerintah pusat. Melalui Tim Pengendali Gerakan Orangtua Cegah Stunting (Genting), Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN memberikan apresiasi atas berbagai upaya yang telah dilakukan.
“Di Lombok Timur, gerakan penanganan stunting dilakukan secara masif. Hal inilah yang menjadi perhatian dan penilaian pemerintah pusat,” kata Aries.
Ia menambahkan, program dan gerakan pencegahan stunting harus terus diperkuat hingga memberikan dampak nyata berupa penurunan angka stunting. Untuk mencapai hasil tersebut, diperlukan kerja sama yang selaras dan terpadu dari seluruh elemen.
“Periode 1.000 hari pertama kehidupan merupakan masa emas yang sangat krusial. Anak-anak yang saat ini kita asuh adalah penentu masa depan kita,” ujarnya.
Pada kegiatan tersebut, Sekretaris Dinas Kesehatan Lombok Timur, Lalu Bagus Wikrama, turut memberikan materi terkait literasi kesehatan. Ia menekankan pentingnya pemenuhan gizi anak sejak masa kehamilan, serta keikutsertaan keluarga dalam kegiatan posyandu untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak.
“ASI memiliki peran yang sangat penting karena mengandung berbagai nutrisi dan antibodi yang dibutuhkan anak,” tuturnya.
Selain penyampaian materi, panitia juga menyalurkan bingkisan berupa bahan pangan kepada keluarga sasaran posyandu.










Post a Comment